Sabtu, 27 Agustus 2016

Sarah Andersen - Adulthood is a Myth (A "Sarah's Scribbles" Collection) Part 1

Who is Sarah Andersen?
Sarah Andersen is cartoonist and illustrator. Sarah Andersen lulusan dari Maryland Institute College of Art pada tahun 2014 dan sekarang dia tinggal di Brooklyn. Komik yang selama ini dia buat adalah semi-autobiographical yang berdasarkan pengalaman hidupnya, temannya, dan hewan peliharaan kesayangannya. Buku pertama Sarah Andersen yang berjudul "Adulthood is a Myth" sekarang telah tersedia. Gue sendiri punya bukunya dalam bentuk pdf yang diberikan oleh akun line Books For Life lewat email. Buat kalian yang suka baca buku dan lagi cari refrensi buku, akun line Books For Life menurut gue recommended banget. Nah untuk kalian yang penasaran seperti apa illustrasi komik di buku tersebut, gue akan memberikan reviewan bukunya yang telah gue kelompokkan ke berbagai chapter. Chapter pertama disini gue akan membahas tentang "Introvert Life". Sebelum membahas ilustrasi Sarah yang menceritakan kehidupan orang introvert kita harus ketahui dulu apa sih pengertian introvert? Sifat intovert adalah orang yang berorientasi pada diri sendiri,dalam arti dia itu penyendiri, kurang peduli dengan dunia luar (farisnoteindo.blogspot.com). Menurut mitos, ciri-ciri orng introvert adalah pemalu dan jarang bicara. Padahal faktanya orang introvert hanya berbicara dan berinteraksi seperlunya. Setelah sedikit tahu pengertian introvert yuk mari gue bahas ilustrasinya Sarah Andersen (kalo mau tau introvert secara mendalam stalking sendiri aja lah ya).
1. Fear to interaction with people

Ketakutan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain biasanya disebabkan karena takutnya penilaian tentang diri sendiri yang diberikan orang lain kata gampangnya "takut dikritik", takut memberikan kesan tidak nyaman kepada orang yang diajak ngomong, terlalu mencemaskan anggapan orang lain apakah orang tersebut akan suka atau tidak suka terhadap dirinya. Intinya, ketakutan interaksi yang terjadi pada orang introvert adalah pikiran cemas atau khawatir yang berlebihan tentang dirinya dan orang lain yang dia ciptakan sendiri. Padahal dia belum pernah tau bagaimana reaksi orang lain kepada dirinya secara langsung. Atau mungkin orang introvert sebenarnya tidak takut untuk berinteraksi dengan orang lain melainkan dia hanya tidak ingin berinteraksi karena beranggapan bahwa melakukan interaksi dengan orang lain itu tidak penting dan justru merepotkan bahkan melelahkan. Jadi dia akan berinteraksi kalo memang itu dianggapnya benar-benar penting.


2. Comparing between written communication and verbal communication

Pada kenyataannya biasanya orang introvert lebih talk-active untuk urusan tulis menulis. Misalnya, pada saat pembuatan makalah tugas kampus orang introvert dengan lancar akan menjelaskan materinya secara panjang kali lebar pada makalah yang dia buat tapi pada saat mempresentasikan makalahnya di depan audiens pasti seperti aaaa...mmmm...and...the.end..mm..thank you..i think...is..enough... Seolah-olah rangkaian kata yang sudah dia tulis pada tulisan melayang-layang terbang tidak beraturan di atas kepalanya dan diotaknya hanya ada coretan hitam yang tidak bisa diungkapkan. 

 3. Nightmare for introvert
Kejadian yang dikhawatirkan oleh orang introvert yang menjadi kenyataan itulah yang disebut mimpi buruk bagi orang introvert. Misalnya: panik ketika ada orang yang complain, gak paham dengan percakapan yang sedang dibicarakan oleh orang sekitarnya, ketika mendapatkan pertanyaan dia langsung bingung seketika menjawabnya. Mungking ini terjadi karena orang introvert belum siap ketika harus berhadapan dengan orang lain. Sebabnya ya itu karena kurangnya interaksi dengan orang lain dia jadi gugup kalo harus berhadapan langsung.

4. Doing absurd
Orang introvert yang jarang melakukan interaksi dengan orang lain pasti dia memiliki kebiasaan aneh. Dia biasanya suka berbiacara sendiri, berbicara dengan boneka, tembok, atau apapun itu jenis benda matinya. Yang dia rasa berbicara sendiri atau melakukan hal yang aneh adalah kenyamanan tersendiri karena tidak harus memikirkan apa yang dipikirkan orang lain. Entah orang lain suka atau tidak suka. Dia gak peduli. Kan dia mainannya sama benda mati, sendiri pula.

5. Introvert Brain

Dibalik sikapnya yang penyendiri sebenarnya dipikirannya terdapat pikiran seperti di gambar di atas ini. Banyak hal yang diketahui oleh orang introvert tapi dia hanya bisa menyimpannya. Lalu, pada kenyataannya orang introvert lagi-lagi tidak bisa mengungkapkan apa yang ingin dia bicarakan. Kalo yang ini gue sering banget ngalamin. Ketika gue berada di forum diskusi gue sebenarnya mau memberikan respon atau pertanyaan. Tapi ujung-ujungnya gue cuma bisa diem. Sekalinya gue ngomong apa yang gue pikirkan, kata-kata yang keluar jadi gak beraturan jadi gak bisa dipahami sama yang lainnya. Ya kan gue jadi serba salah. Gue menghela nafas. Gue berharap coretan hitam di otak ini semoga lebih cepat dapat pencahayaan dan tulisannya gak melayang-layang terbang.

Cukup sampai sini dulu aja ya tentang bukunya Sarah Andersen, "Adulthood is a Myth"-nya. Masih ada chapter kedua dan ketiga yang udah gue kelompokkan sebelumnya. Kenapa di buku ini gue mengelompokkannya ke introvert life? Karena menurut gue orang yang sifat introvertnya kebangetan berarti dia belum bisa dewasa. Dikatakan belum dewasa karena dia menghadapi orang lain aja masih gak berani atau masih males-malesan untuk interaksi. Seharusnya kan dia lebih percaya diri dan berani (gayaaa padahal diri sendiri masih belum percaya diri dan berani, ya kan gue sendiri masih belajar). Yaudahlah sekian dari gue.

0 komentar:

Posting Komentar

 

[IKASW] Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang