Satu per
satu rambutku berjatuhan menyentuh lantai. Ini bukan karena aku mengidap
penyakit kanker yang mematikan. Ini karena aku sedang memotong rambutku di
sebuah salon di pinggir jalan kota kecil. Salon Ordina namanya. Di tempat ini
terlihat ada seorang laki-laki yang sedang menunggu seorang wanitanya sambil
membacakan koran pagi hari ini. Menurutku kedua orang ini sudah berumur 60 tahun.
Keduanya tampak tersenyum kepadaku. Memang, tak banyak usia remaja sepertiku
yang mengunjungi salon ordina ini. Banyak dari mereka yang lebih suka
mengunjungi salon yang lebih seusia mereka dan yang lebih mahal tentunya tapi itu
tidak berlaku untukku. Menurutku bisa memotong rambutku yang lebat ini dengan
harga yang relatif murah itu sudah cukup.
Senin, 14 Oktober 2013
Rambut Sebahu Arina
Label:
Cerpen
Langganan:
Postingan (Atom)