Cinta itu
seperti lembaran-lembaran kertas yang disatukan menjadi sebuah buku, banyak
kisahnya.
Lembaran pertama, menuliskan tentang indahnya masa pengenalan.
Lembaran kedua, menuliskan tentang indahnya masa pendekatan.
Lembaran ketiga sampai dengan lembaran kesepuluh penuh dengan
kebahagiaan.
Lembaran pertengahan, mulai tertulis permasalahan yang
terjadi.
Belum sampai pada lembaran terakhir, kisah tersebut sudah berakhir.
Pada akhirnya tidak bisa mempertahankan kebahagiaan yang tertulis
pada awal lembaran.
Seolah-olah buku itu sudah terisi penuh.
Kebahagiaan dan kesedihan biasa terjadi dalam percintaan. Namun
permasalahannya kadang cinta datang dengan cara tiba-tiba sebelum kita dapat
mempersiapkan hati untuk tersakiti.
Lalu apakah kau akan mempersalahkan cinta?
Aku harap tidak. Kau tau cinta itu anugerah. Cinta tak dapat dipersalahkan.
Entah dengan siapa hati ini akan berlabuh entah kepada siapa hati
ini memilih yang pasti dia adalah pilihan yang diberikan Tuhan untuk kita.
Cinta bukan hanya berkisar tentang aku, kamu, dan kita. Tapi dia...
Ada kata “dia” ketika kata “kita” telah berubah menjadi “aku dan
kamu”
Ada “dia” ketika hati ini sudah tidak menjadi “kita”
Disaat seperti itulah lembaran pertengahan mulai tertulis
permasalahan.
Bersedih hati?Tentu.
Mungkin “dia” hanya salah satu permasalahan yang “kita” hadapi.
Namun ketika hati sudah lelah apakah aku salah memilih untuk
menyerah?
Apakah aku salah untuk memilih mengakhiri kisah pada sebuah buku
ini?
Sekarang aku dan kamu hanya menatap dalam diam.
Kisah dalam buku ini benar-benar sudah berakhir.
0 komentar:
Posting Komentar